Angka atau statistik sangat membantu dalam membuat tulisan lebih meyakinkan. Namun, kita perlu berhati-hati untuk tidak memasukkan angka terlalu banyak, mencegah pembaca pusing dan akhirnya menyingkirkan tulisan.
Lihatlah contoh ini:
Bali pada tahun 2004 memiliki lahan sawah produktif 142.971 hektar, menyusut sekitar 1.306 hektar dari tahun sebelumnya (2003) yang total arealnya 144.277 hektar. Tahun 2000 areal sawah Bali seluruh seluas 153.228 hektar. Berarti dalam lima tahun hingga tahun 2004 Bali telah kehilangan lahan sawah seluas sekitar sekitar 10.271 hektar.
Terlalu ruwet untuk dibaca. Padahal, hal yang ingin disampaikan oleh penulisnya hanyalah ini:
Lima tahun terakhir Bali kehilangan lahan sawah seluas sekitar 10.000 hektar.
Kunyahlah angka sebelum disampaikan: Apa maknanya? Bisakah dibulatkan?
Jika memandang angka dan statistik itu terlalu penting untuk dihilangkan atau disederhanakan, Anda bisa membuat tabel atau grafik yang terpisah dari tulisan.
Rakata Center 